Setelah petarungan itu aku mulai berpikir untuk apa aku hidup? Kenapa begitu besar aku ingin hidup
Sudah berapa tahun jika di total dari banyak kehidupanku sebelumnya... Kalau di pikir pikir aku merasa tidak melakukan apapun selama bertahun-tahun itu
Entahlah aku merasa hampa dan bosan aku merasa untuk apa hidup tapi kenapa - kenapa perasaan ingin hidup lebih tinggi daripada rasa ingin mati
Hari demi hari saat memenjamakan mata aku merasa apa yang akan di lakukan besok taoi saat membuka mata aku teringat bahwa hari ini akan sama seperti kemarin
Salah olah aku hanya hidup dalam 1 hari saja
Aku tidak tahu aku tidak ingin tahu aku tidak ingin seperti ini aku harus melakukan sesuatu
Aku bosen
Aku frustrasi
Aku.... Lebih baik mati saja....
Tapi lupakan itu tidak mungkin walau hidup tidak ada yang mengharapkanmu tidak ada yang mebutuhkanmu dan tidak ada orang mencintaimu
Tapi... Aku harus hidup aku lelah.... Aku ingin terus tidur untuk hari ini
'Entah mengapa aku merasa sampai kapan pun hidup akan terus berulang ulang ia tidak akan mengenal usia ataupun gender... Aku merasa bodoh karena itu... Mari mulai jalani hidup saja '
'Hal pertama yah mending tidur aja'
Aku tidur di rumah paman karena aku bilang bahwa rumahku hancur oleh penyerang itu dan untung saja paman sedang di tempat jauh saat penyerangan itu
Setelah membolahlan aku menginap paman bergegas ke tempat yang hancur itu yah harus tidak apa tidur lagi toh bakal lama untuk mengurus yang telah hancur
' pasti akan memakan banyak waktu seperti pemakanan para pahlawan serta warga sipil terutama harus mencari korban korban yang tertimpa runtuhan, walau mengunakan kekuatan mereka itu tetap akan mempan waktu '
'Aku turut berduka tapi itu menjadi kebagaianku Terima kasih temoat tidurnya dengan ini aku bisa tidu tiduran sehari harian'
Mengutip sekitar menyalakan televisi sambil membuat makanan instan, aku menonton siaran berita tentang apa yang terjadi dan bagaimana prosesnya dan bagaimana tanggapan oleh pemerintah
Aku melihat itu sambil makan aku memperhatikan hal itu dan mendengar bebrapa pendapat para jurnalis, saling seriusnya aku tidak menyadari aku telah tidur di sofa...
Komentar
Posting Komentar